B.Indo

B.Indo:)


PERSUASI
Karangan persuasi merupakan karangan yang berisi ajakan kepada pembaca dengan menyampaikan alasan, contoh, dan bukti yang meyakinkan sehingga pembaca membenarkannya dan bersedia melaksanakan ajakan hal-hal yang baik demi kepentingan masyarakat banyak. Lazimnya berbentuk prosa.
1. Pengertian
1. Persuasi (menurut Gorys Keraf) adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki ileh pembicara (bentuk lisan, misalnya pidato) atau oelh penulis (bentuk tulisan, cetakan,elektronik) pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang.
2. Paragraf persuasif adalah suatu bentuk karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
2. Syarat-syarat
a. Watak dan kredibilitas pembicara harus percaya diri dan mampu meyakinkan pendapatnya itu kepada orang lain.
b. Kemampuan pembicara mengendalikan emosi. Hal ini akan mendukung keputusan yang diambilnya.
c. Diperlukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung kebenarannya.
3. Ciri-ciri persuasi
a. Harus menimbulkan kepercayaan pendengar/pembacanya.
b. Bertolak atas pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
c. Harus menciptakan persesuaian melalui kepercayaan antara. pembicara/penulis dan yang
    diajak berbicara/pembaca.
d. Harus menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan tujuan tercapai.
e. Harus ada fakta dan data secukupnya.
4. Yang tergolong kedalam persuasi
a. Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual jamu ditempat-tempat terbuka.
b. Bentuk tulisan berupa iklan dan selebaran.
c. Bentuk elektronik, misalnya iklan di televisi, bioskop, dan internet
Contoh :
Sehat Karna Air Putih
Buah hati kami, Ananda Dany Rifky Firdaus (2,5 tahun), bisa dipanggil rifky. Ia lahir melalui proses cesar. Sejak usia dua minggu, ia sering sakit-sakitan. Bilirubinnya tinggi, mencapai 24,0, sehingga harus dirawat inap dirumah sakit. Untuk mengisi kekurangan cairan tubuhnya, selama diopname itu, ia mesti minum susu formula.” Saya sendiri hanya mampu memberi ASI sampai usianya 5 bulan. Setelah satu minggu dirumah sakit dan satu bulan berobat jalan, bilirubinnya normal kembali hingga 0,1,” kata ibunya.
Di usia 9 bulan ia sakit lagi. Dokter mendiaknosis ia terkena infeksi saluran kencing. Berulang-ulang ia harus menjalani tes urin. Untunglah dua bulan kemudian hasil tes itu negatif , yang berarti kondisinya membaik.
Ketika usia enam belas bulan ia kembali terkena infeksi saluran kencing, setiap kali hasil tes urin positif, ia harus minum obat antibiotika, hingga lima kali tes urin. Pada tes ke-6, syukurlah hasilnya sudah negatif. Saat tiga bulan kemudian ia dites ulang hasilnya benar-benar negatif.
Selain itu, Rifky juga pernah diopname selama satu minggu,karena pneumonia. Panas badannya meninggkat dan daya tahan tubuhnya pun melemah. Menurut dokter ia kemungkinan tertular virus itu deirumah sakit.
“Jangan pernah membawa anak kerumah sakit, kecuali dalam keadaan sakit, karena disana terdapat berjuta-juta virus dan kuman,” begitu pesan dokter. Pesan itu selalu saya ingat, tapi tentu sulit menghindari Rifky dari rumah sakit karena ia juga bolak-balik sakit.
Walaupun sering sakit, tubuh Rifky tetap gemuk dan perkembangannya normal.”Kami tentu tak ingin ia terus-menerus berurusan dengan obat, apalagi antibiotika. Karena itu kami berusaha keras menjaga kesehatannya, salah satunya dengan memberinya banyak minuman air putih dalam kemasan,” kata ibunya.
“Sudah hampir satu tahun ia terbiasa minum air putih. Sekali minum ia bisa menghabiskan sebotol air berukuran 600 mililiter. Kalau malam-malam ia terbangun dari tidur, yang dimintai juga air putih. Sejak doyan minum air putih, ia jarang sekali sakit. Mungkin air itu telah mencuci racun tubuhnya. Ia sekarang makin aktif dan suka berenang. Kami berharap ia selalu tumbuh sehat,” kata ibunya lagi.
(Widya Shinta W.S,31 tahun, ibu rumah tangga, ibu satu anak , tinggal di Tangkerang)


Dalam uraian dibawah ini disajikan macam-macam persuasi ditinjau dari medan pemakaiannya. Dari segi ini, karangan persuasi dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1. Persuasi politik
2. Persuasi pendidikan
3. Persuasi advertensi
4. Persuasi propaganda
1. Persuasi Politik
Sesuai dengan namanya, persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik dan kenegaraan sering menggunakan pesuasi jenis ini untuk keperluan politik dan negaranya. Kita akan bisa memahami persuasi politik lebih baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persuasi politik berikut ini berkombinasi dengan eksposisi.

BILA SI MPR HANYA BAGI-BAGI KEKUASAAN RENDRA DAN EEP SERUKAN PEMBANGKANGAN
Setiap orang indonesia yang sadar hak-haknya haruslah siap melakukan gerakan pembanggkangan warga negara. Itu perlu, terutama bila agenda nasional berupa Sidang Istimewa (SI) MPR mendatang ini akhirnya hanya merupakan forum konstitusional bagi para elit politik untuk berbagi kesuasaan antar mereka hingga melupakan kepentingan umum masyarakat.
Dramawan W.S. Rendra bersama pengamat politik Eep Saefullah Fatah disertai sejumlah praktisi ekonomi dan seniman dengan lantang menyerukan itu dalam sebuah konfrensi pers di Kantor Dewan Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis(19/7) siang.
Seruan agar masyarakat melakukan pembanggkangan warga negara ini, kata Eep dan Rendra, diungkap sebagai wujud keprihatinan mereka sebagai warga negara atas terjadinya arus utama politik dan ekonomi yang terus menerus menempatkan rakyat sebagai korbannya.
Pembangkangan warga negara diperlukan, demikian argumen Eep terutama bila proses transisi ke arah demokrasi sudah menjadi makin elitis dan mengarah pada pembajakan demokrasi oleh kekuatan maupun pikiran yang berpihak pada otoritarianisme.
Menurut Eep, hal inilah yang kini membayangi proses transisi yang tengah bergulir di negara ini, terutama jika menyaksikan si MPR yang kini telah dipersiapkan tak lebih sebagai arena pertaruhan politik kanak-kanak. Perhelatan mahal ini dibuat demi upaya bisa melakukan pergantian kekuaasan. “Sementara agenda mendasar yang perlu dikerjakan bisa membuat rakyat bisa keluar dari krisis ekonomi yang mencekik dan krisis politik yang memuakkan, justru diabaikan”, jelas Eep.
Lebih menyedihkan lagi,tambahnya,ketika arus politik dan ekonomi yang telah menempatkan rakyat sebagai korbannya ini seolah-olah hanya dilawan oleh pembangkangan militer dan polisi. Citra yang terbangun oleh pemberitaan pers bahkan telah menempatkan parlemen-parlemen seolah-olah sebagai pahlawan yang ingin melawan arus itu.”Padahal, sesungguhnya jutru DPR-lah yang telah ikut mengalirkannya,” ujar mahasiswa Ohaio State University,AS ini.
W.S Rendra menambahkan, gerakan ini jauh dari sikap anarkis. Gerakan ini ibarat sebuah obat mujarap yang mampu mengobati kelesuan jiwa agar mampu merebut masa depan yang baik. Karena itu, ia berpendapat perlu dibangun konsolidasi antar sesama warga negara dan aturan-aturan main yang demokratis. “Dari perspektif kebudayaan, situasi sekarang ini menjadi tidak menentu akibat tidak adanya aturan-aturan yang benar. Apalagi rakyat sering dianggap sebagai massa bukan lagi insan manusia yang juga warga negara”, jelas tokoh pendiri Bengkel Teater ini berapi-api.
Penggiat seni, Edi Haryono, yang membaca naskah “Seruan bagi Gerakan Pembangkitan Warga Negara”, menyebutkan, proses sosial, ekonomi, dan politik sekarang ini berjalan ditengah ketiadaan aturan main bernegara yang demokratis telah membiarkan tatanan hidup bernegara dikelola dipolitika dan ekonomi telah membiarkan tatanan hidup bernegara dikelola di atas aturan main yang compang-camping, tidak utuh dan belum demokratis.
(Kompas,26 Juli 2001)
2. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan dipakai oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Seorang guru, misalnya, bisa menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat berlajar, senang membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa memanfaatkan persuasi pendidikan dengan menampilkan konsep-konsep baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan. Kutipan artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan persuasi pendidikan.
KERAPIAN BERBAHASA BERKOLERASI DENGAN KECERMATAN PENALARAN
Keterampilan berbahasa perlu diposisikan berbanding sejajar dengan kerapian berbahasa. Artinya, kepiawaian berbahasa seseorang harus didukung bahkan ditentukan oleh kerapian atau keapikan bahasa yang digunakannya.
“Mengenai hal ini ada pandangan yang menyebutkan bahwa kerapian berbahasa sangat berkorelasi dengan kecermatan penalaran,” kata Dr. Hasan Alwi, mantan kepala pusat bahasa, di sela-sela seminar nasional XI Bahasa dan Sastra indonesia, di Denpasar (Bali) yang berlangsung 10-12 juli 2001.
Menurut Hasan Alwi, pemakaian bahasa yang rapi dan dilandasi oleh penalaran yang cermat merupakan syarat mutlak dalam keterampilan berbahasa. Dua hal ini sekaligus akan sangat membantu kemudahan dan kelancaran dalam berkomunikasi. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan perpaduan ideal itu masih jauh dari harapan. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa indonesia-baik tulis maupun lisan- dikalangan masyarakat indonesia yang masih terkesan sembrono, serta mengabaikan prinsip-prinsip dasar bahasa indonesia yang baik dan benar. “Jika ditinjau dari segi kerapian bahasa dan kecermatan bernalar, mutu pemakaian bahasa indonesia yang dihasilkan itu sering sekali membuat para pakar dan pengamat bahasa berkecil hati”. Kata Hasan Alwi.
(Kompas, 10 Juli 2001)
3. Persuasi Advertensi/Iklan
Persuasi iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang, ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang ditawarkan. Karena itu,advertensi diberi predikat jalur komunikasi antara pabrik dan penyalur, pemilik barang dan publik sebagai konsumen. Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula yang panjang.
Persuasi iklan yang baik adalah persuasi yang mampu dan berhasil merangsang konsumen membeli barang yang ditawarkan. Sebaliknya, persuasi iklan itu tergolong sebagai persuasi yang kurang baik apabila tidak berhasil merangsang konsumen untuk membeli barang yang diiklankan.
Contoh persuasi iklan:
Arnold Palmer dewasa ini menggebrak dunia usaha dengan kehebatan yang sama dalam permainan golf. Ia penuh keyakinan, gigih dan berani dalam mengambil resiko. Namun dengan perhitungan yang matang.
Palmer melibatkan diri dalam belasan kegiatan usaha di seluruh dunia, yang membuatnya seringkali terbang untuk berbagai pertemuan dan mengemudikan sendiri pesawat jet pribadinya.
Satu dari kegiatan-kegiatan yang paling penting adalah merancang desain dan lanskap padang-padang golf. The Chun Shan yang menjadi padang golf baru pertama di cina sejak tahun 1930-an adalah salah satu contoh yang luar biasa. Di samping itu, nama Arnold Palmer pada pakaian golf, golf clubs, jasa carter angkutan udara, pembangunan real estate, dan banyak lagi.
Di balik senyum yang telah menjadi tokoh televisi. Palmer merupakan seorang pengusaha sukses yang selalu memberikan perhatian sampai ke detail.
Palmer tetap merupakan nama yang diperhitungkan di padang golf yang mampu mempesona penonton maupun pemain handal yang dihadapinya.
Menjaga ketetapan waktu jelas merupakan tugas yang amat penting. Ia mempercayakan pada jam tangan emas Rolex Oyster Day-date.”Bagi saya golf sudah merupakan bagian dari jiwa. Perasaan yang sama kuatnya juga saya alami dengan Rolex, Rolex menjalankan tugasnya dengan sempurna!”
Suatu pujian yang berharga dari orang yang sangat menghargai ketepatan waktu.
(Intisari)
4. Persuasi Propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasi propaganda adalah informasi. Tentunya tujuan persuasi tidak hanya berhenti pada penyebaran informasi saja. Lebih dari itu, dengan informasi diharapkan pembaca atau pendengar mau dan sadar untuk berbuat sesuatu.
Persuasi propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye biasanya berupa informasi dan ajaka. Tujuan akhir dari kampanye adalah agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut. Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung yang disertai dengan ajakan pengumpulan dana untuk pengobatannya, atau selebaran yang berisi informasi tentang situasi tertentu yang disertai ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasi propaganda. Perhatikan kutipan karangan persuasi propaganda dibawah ini.

Perilaku menyampah
Di kota-kota besar, setiap orang mencari kemudahan dalam hidup. Kebiasaan makan, misalnya, di kota besar, restoran fast food cenderung menggunakan kemasan yang terbuat dari plastik atau stirofoam yang sekali pakai langsung buang. Kemasan kue dahulu menggunakan daun pisang yang bisa membusuk, sekarang cenderung menggunakan plastik. Semua itu kebiasaan impor yang bukan budaya indonesia. Budaya indonesia menggunakan kemasan daun pisang atau daun jati.
Sebenarnya volume sampah bisa dikurangi drastis bukan hanya dengan menangani sampah plastik dengan sebaik-baikna atau dengan daur ulang tetapi bagaimana menghindari seminim mungkin perilaku menyampah. Hanya kekuatan konsumen yang bisa menekan produsen mengurangi bahan-bahan yang makin menambah volume sampah.
Semaksimal mungkin semua orang harus mengurangi penggunaan kemasan-kemasan yang kemudian akan menjadi sampah yang tidak bisa hancur. Misalnya, menghindari membeli makanan dan minuman yang menggunakan kemasan plastik, stirofoam, atau kalaupun terpaksa membeli,ambil saja makanannya, kemasannya dikembalikan lagi kepada penjualnya. Rasanya tidak menggunakan kemasan plastik tidak akan mengurangi kenyamanan hidup ini.

Berikut ini langkah-langkah yang dapat ditempuh bila Anda akan menulis paragraf persuasif.


A. Menentukan Topik dan Tujuan  Dalam Paragraf Persuasif

Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan secara langsung. Misalnya, topik yang dibuat oleh penulis adalah “Menghidari pengaruh buruk nakotika dan obat-obatan terlarang lainnya”. Tujuan penulisan yang dapat dirumuskan adalah meyakinkan pembaca bahwa narkotika dan obat-obat terlarang lain merupakan pembunuh berdarah dingin yang secara perlahan membawa pecandunya ke liang lahat.



B. Membuat kerangka Karangan Paragraf Persuasif

Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.

Susunan pembahasan yang tepat untuk paragraf persuasif adalah susunan logis dengan urutan sebab akibat. Dengan pembahasan seperti ini, pembaca langsung dihadapkan pada masalah yang sedang dibahas.

Contoh kerangka tulisan persuasif dengan topik “Menghilangkan pengaruh buruk narkotika dan obat-obat terlarang lain” ialah sebagai berikut.

Kerangka Tulisan Persuasif
1.   Hakikat Narkotika dan Obat-obat Terlarang
1.1 Pengertian narkotika dan obat-obat terlarang
1.2 Jenis narkotika, bentuk, dan harga
1.3 Efek masing-masing jenis narkotika bagi tubuh
2.   Latar Belakang Pecandu Narkotika
2.1 Frustasi
2.2 Broken home
2.3 Ingin disebut modern
2.4 Sebab-sebab lain
3.   Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Narkotika
3.1 Pengaruh narkotika terhadap kondisi fisik dan kejiwaan pecandu
3.2 Pengaruh narkotika terhadap masa depan pecandu
3.3 Pengaruh narkotika terhadap masyarakat
4.   Cara Penanggulangan yang Mungkin Dilakukan
4.1 Menghilangkan hal-hal yang menjadi penyebab terjerumusnya seseorang ke dalam dunia
      narkotika
4.2 Meningkatkan kerja sama antara orang tua-gurukepolisian dalam memberantas narkotika

C. Mengumpulkan Bahan Untuk Paragraf Persuasif

Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara, dan penyebaran angket kepada responden.
Pada saat mengumpulkan bahan, kita dapat membuat catatan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung, yang nantinya dapat dijadikan sebagai barang bukti
.
Contoh.
Peneliti mengungkapkan bahwa sebab-sebab seseorang dapat terjerumus ke dalam dunia narkotika: 45% broken home, 20% frustasi, 17% ingin disebut modern, dan sisanya karena sebab lain (Sukartono, 1987:45)
Artinya:
Data tersebut diperoleh dari buku karangan Sukartono yang diterbitkan pada tahun 1987, halaman 45.

D. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Persuasif

Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus kitalakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah dianalisis. Penarikan kesimpulan dapat dilakukan dengan cara induksi atau deduksi.

Contoh:
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di beberapa kota besar di Jawa Barat dapat dikemukakan ciri-ciri seorang pecandu narkoba adalah ....

E. Penutup Paragraf Persuasif

Pada bagian ini penulis mengajak pembaca untuk waspada dan hati-hati agar tidak terjerumus ke dalam dunia narkotika dan menjauhi narkotika yang berbahaya bagi kesehatan fisik dan jiwa.
Contoh paragraf persuasif:
            Kita semua mengetahui bahawa kondisi lingkungan Kota Jakarta sudah sangat memprihatinkan. Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak. Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Jakarta, temasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Jakarta tercemar. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Jakarta berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha. Di antaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat. Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Jakarta.
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.


B.Indo:)

BERDISKUSI
Contoh Wacana
Dunia Sedang Lapar

Saat ini, dunia mengonsumsi minyak 225 juta barrel per hari. Dengan pertumbuhan ekonomi dunia seperti sekarang, diperkirakan bakal ada penambahan konsumsi rata-rata per tahun 1,6 persen atau setara 4 juta barel. Mengacu perkiraan Badan Energi Internasional (IEA), konsumsi
minyak dunia tahun 2030 akan naik 50 persen. Konsumsi boleh saja meningkat seiring dengan pertumbuhan sosial dan ekonomi global, tetapi dari mana kebutuhan minyak dunia akan
dipenuhi mengingat produksi minyak ada batasnya. Minyak fosil sendiri
memberikan kontribusi 80 persen dari kebutuhan energi dunia.
Penurunan suplai minyak fosil akan mengimbas pada penurunan
pasokan energi. Apabila permintaan dan penawaran minyak dunia
makin timpang, mobilitas akan terhambat, akan melemahkan persaingan,
menurunkan produksi, mengurangi invertasi, serta berdampak pada
penurunan kesejahteraan dan kualitas hidup.
Saat ini, harga minyak mentah dunia mendekati 100 dolar AS per barel.
Harga minyak mentah dunia yang makin fluktuatif dan sensitif menjadi
indikasi makin menipisnya cadangan minyak dunia, yang mendorong terus
berkurangnya exportable surplus.
Kondisi ini tak bisa dianggap angin lalu. Pernahkah Anda membayangkan
bagaimana bila mendadak pabrik-pabrik berhenti beroperasi
karena tidak ada pasokan minyak? Tranportasi darat, udara, dan laut
macet, serta pembangunan infrastruktur terhenti karena tidak ada bahan
bakar minyak?
Tak bisa dibayangkan berapa miliar pekerja yang mendadak menjadi
pengangguran. Lantas, bagaimana caranya agar mobilitas sebagai faktor
penggerak penting kehidupan masyarakat modern bisa terus dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan? Tantangan ini yang dicari jawabannya dalam
Challenge Bibendum Shanghai 2007, yang berlangsung 14-17 November 2007
di Shanghai, China. Acara ini digelar untuk yang kesembilan kalinya sejak
1998 dan untuk kedua kalinya di Shanghai.
A. Diskusi dan Manfaatnya
Untuk mengadakan sebuah diskusi harus dipersiapkan terlebih dahulu
unsur-unsur berikut.
(1) Unsur manusia, yaitu moderator atau pemimpin diskusi, penyaji/narasumber/
pemrasaran/pembicara, notulis/sekretaris, dan peserta diskusi
Jika diskusi tidak dihadiri pembicara, orang yang bertugas membahas
masalah adalah moderator selaku pemimpin diskusi.
(2) Unsur materi, seperti topik diskusi atau permasalahan, dan tujuan atau
sasaran.
(3) Unsur fasilitas, seperti ruangan/tempat, perlengkapan, misalnya meja,
kursi, papan tulis, dan kertas.
Diskusi dapat diartikan dengan kegiatan bertukar pikiran secara lisan.
Diskusi biasanya dilakukan karena ada masalah atau persoalan yang perlu
dibahas dan dipecahkan. Diskusi secara umum bertujuan untuk mencari
solusi atau penyelesaian suatu masalah secara teratur dan terarah. Yang
dimaksud teratur dan terarah ialah semua unsur-unsur yang ada di dalam
diskusi berfungsi, baik peserta, pembicara, maupun moderator menjalankan
tugasnya dengan baik, saling bertukar pikiran secara aktif dan santun untuk
mencapai kesepakatan atau penyelesaian yang baik.
Diskusi yang baik akan membawa manfaat yang baik. Manfaat diskusi
ialah:
(1) membiasakan sikap saling menghargai
(2) menanamkan sikap demokrasi
(3) mengembangkan daya berpikir
(4) mengembangkan pengetahuan dan pengalaman
(5) mewujudkan proses kreatif dan analitis
(6) mengembangkan kebebasan pribadi
(7) melatih kemampuan berbicara
B. Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
Setiap unsur-unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya
masing-masing. Agar diskusi bisa berjalan dengan lancar maka setiap
unsur diskusi harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan
baik. Tugas unsur-unsur diskusi adalah sebagai berikut.
1. Tugas Moderator/Pemimpin Diskusi
a. Menyiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan
b. Membuka diskusi dan menjelaskan topik diskusi
c. Memperkenalkan komponen diskusi terutama pembicara jika ada
unsur pembicara/penyaji
d. Membuat diskusi menjadi hidup atau dinamis
e. Mengatur proses penyampaian gagasan atau tanya jawab
f. Menyimpulkan diskusi dan membacakan simpulan diskusi
g. Menutup diskusi
2. Tugas Pembicara
a. Menyiapkan materi diskusi sesuai topik yang akan dibahas
b. Menyajikan pembahasan materi atau menyampaikan gagasangagasan
serta pandangan yang berkaitan dengan topik diskusi
c. Menjawab pertanyaan secara objektif dan argumentatif
d. Menjaga agar pertanyaan tetap pada konteks pembicaraan
3. Tugas dan Peranan Notulis
a. Mencatat topik permasalahan
b. Waktu dan tempat diskusi berlangsung
c. Mencatat jumlah peserta
d. Mencatat segala proses yang langsung dalam diskusi
e. Menuliskan kesimpulan atau hasil diskusi
f. Membuat laporan hasil diskusi
g. Mendokumentasikan catatan tentang diskusi yang telah
dilakukan
4. Peranan atau Tugas Peserta Diskusi
a. Mengikuti tata tertib dan aturan dalam diskusi
b. Mempelajari topik/permasalahan diskusi
c. Mengajukan pertanyaan, pendapat/sanggahan, atau usulan
d. Menunjukkan solidaritas dan partisipasi
e. Bersikap santun dan tidak emosional
f. Memusatkan perhatian
g. Turut serta menjaga kelancaran dan kenyamanan diskusi
C. Menyampaikan Pendapat dan Gagasan dalam
Diskusi
Saat menyampaikan pendapat atau gagasan di dalam diskusi, gagasan
yang akan disampaikan harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas.
Pendapat harus bersifat logis, yaitu dapat diterima oleh akal disertai alasanalasan
serta bukti dan fakta-fakta sehingga pendapat yang dikemukakan
dapat meyakinkan peserta diskusi yang lain.
Pendapat juga harus bersifat analitis, maksudnya pendapat disampaikan
secara sistematis, teratur, dan mendalam serta tidak berbelit-belit.
Selain itu, pendapat juga harus disampaikan secara kreatif yaitu, apa yang
disampaikan merupakan hal yang baru dan bernilai tinggi atau berkualitas.
Namun, semua pengungkapan gagasan, ide, atau usulan harus disampaikan
dengan bahasa yang santun, jelas, tepat, dan objektif.
D. Menyampaikan Tanggapan dan Sanggahan di
dalam Diskusi
Adalah wajar dalam setiap diskusi terjadi perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat di dalam diskusi menyebabkan diskusi berkembang
asalkan cara menyampaikan perbedaan tersebut dengan sikap yang toleran
dan saling menghargai. Jika seseorang hendak mengajukan sanggahan atau
penolakan atas pendapat serta usulan peserta diskusi yang lain, sanggahan
dapat diungkapkan dengan memerhatikan hal-hal berikut.
(1) Menyatakan permohonan maaf terlebih dahulu
sebelum menyampaikan sanggahan atau ketidaksetujuan
(2) Memberikan pujian atau penghargaan terhadap pendapat yang
akan ditanggapi
(3) Menyampaikan sanggahan atau tanggapan dengan alasan yang
masuk akal
(4) Sanggahan diusahakan menyempurnakan atau memberikan solusi
alternatif terhadap gagasan yang akan ditanggapi.
(5) Ungkapan-ungkapan yang merendahkan, seperti, tertolak,
tidak masuk akal, pendapat orang kampung, dan lain-lain harus
dihindarkan.
Di bawah ini adalah contoh kata atau ungkapan yang dapat digunakan
untuk memberikan tanggapan atau sanggahan atas pendapat orang lain.
1. Maaf, saya kurang sependapat ....
2. barangkali perlu ditinjau kembali
3. Masih ada yang kurang sesuai dengan topik permasalahan.
4. Saya kira masih ada pilihan lain misalnya ....
5. Maaf, pendapat saya sedikit berbeda ....
Tanggapan bukan hanya memberi sanggahan, tapi juga mendukung
ide, gagasan, atau pendapat orang lain di dalam diskusi. Untuk
menyampaikan persetujuan atau dukungan terhadap pendapat orang lain,
perlu diperhatikan hal-hal berikut.
(1) Pernyataan dukungan diungkapkan dengan jelas, tidak berbelitbelit
serta dengan bahasa yang santun
(2) Persetujuan juga diungkapkan dengan logis berdasarkan fakta dan
alasan yang bisa diterima.
(3) Persetujuan disampaikan dengan wajar dan tidak berlebihan.
(4) Dukungan harus diungkapkan secara objektif.
Di bawah ini adalah contoh ungkapan yang dapat dipergunakan untuk
menyampaikan dukungan atau persetujuan.
1. Pendapat Anda sesuai dengan topik yang dibahas.
2. Saya setuju dengan pendapat Anda.
3. Saya mendukung pendapat Saudara.
4. Apa yang Saudara katakan sama dengan pemikiran saya.
E. Mengambil Simpulan dalam Diskusi
Tujuan diskusi adalah mencapai hasil berupa kesepakatan terhadap
sesuatu atau pemecahan terhadap suatu masalah. Memberikan simpulan
dalam diskusi merupakan tugas moderator. Namun untuk merumuskan
simpulan, peserta diskusi dapat diikutsertakan agar simpulan yang diambil
lebih objektif dan valid.
Secara umum, simpulan dapat diambil dengan melalui penalaran
deduktif maupun induktif. Dalam diskusi, simpulan diambil dengan
berdasarkan hal-hal berikut.
(1) Pendapat yang dapat diterima oleh semua peserta diskusi.
(2) Data-data dan fakta yang benar dan dapat diterima kebenarannya
oleh peserta diskusi.
(3) Segala pendapat atau gagasan yang sama dan sejalan.
(4) Voting atau mengambil suara terbanyak dari peserta diskusi yang
hadir.
(5) Simpulan diupayakan merupakan rumusan yang inovatif, solusif,
dan implementatif.
RANGKUMAN
A. Diskusi dan Manfaatnya
Untuk mengadakan sebuah diskusi harus dipersiapkan terlebih
dahulu unsur-unsur manusia, unsur materi, dan fasilitas.
B. Tugas dan Peranan Unsur Diskusi
Setiap unsur di dalam diskusi memiliki tugas dan peranannya masingmasing.
Agar diskusi dapat berjalan dengan lancar, setiap unsur diskusi
harus menjalankan tugas dan peranannya tersebut dengan baik.
C. Menyampaikan Pendapat dan Gagasan dalam Diskusi
Saat menyampaikan pendapat atau gagasan di dalam diskusi, gagasan
yang akan disampaikan harus sesuai dengan topik yang sedang dibahas.
Pendapat harus bersifat logis, yaitu dapat diterima oleh akal disertai alasanalasan
serta bukti dan fakta-fakta sehingga pendapat yang dikemukakan
dapat meyakinkan peserta diskusi yang lain.
D. Menyampaikan Tanggapan dan Sanggahan dalam Diskusi
Jika seseorang hendak mengajukan sanggahan atau penolakan atas
pendapat atau usulan peserta diskusi yang lain, dapat diungkapkan
dengan menghargai mitra bicara yang menyampaikan argumen tersebut.
E. Mengambil Simpulan dalam Diskusi
Tujuan diskusi adalah mencapai hasil berupa kesepakatan terhadap
sesuatu atau pemecahan terhadap suatu masalah.
Secara umum simpulan dapat diambil dengan melalui penalaran
deduktif maupun induktif. Dalam diskusi simpulan diambil dengan
berdasarkan pada fakta, data, dan opini yang tepat.

 

Cara Berwawancara dan Implementasinya


Berwawancara dengan Narasumber

Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya, pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang telah disediakan.

Kelebihan dan Kelemahan Kegiatan Wawancara

  • Kelebihan Wawancara:
  1. Hasil wawancara secara kualitas dapat dipertanggungj awabkan
  2. Mempunyai nilai Yang tinggi
  3. Semua kesalahpahaman dapat dihindari
  4. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasanpenjelasan tambahan
  5. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut
  6. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama
  • Kelemahan Wawancara:
  1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas
  2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas

Tahapan dalam Wawancara

Beberapa tahap dalam wawancara, yakni sebagai berikut.
  • Tahap Pendahuluan atau Pembukaan
Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan dan untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga kegiatan wawancara berjalan dengan baik.
  • Tahap Kegiatan Tanya Jawab
Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah suasana untuk wawancara telah memungkinkan.
  • Tahap Penutup
Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan.
Kita dapat mendengarkan dan memahami informasi yang diberikan oleh narasumber pada tahap tanya jawab. Berdasarkan tanya jawab tersebut, kita pun dapat menyimpulkan hasilnya. Adapun bentuk pertanyaan yang dapat disampaikan, di antaranya:
  • Pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan bebas.
Contoh:
Menurut pendapat Bapak, bagaimana kegiatan kesenian yang diadakan ini!
  • Pertanyaan langsung, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban singkat, dan kadang-kadang dapat dijawab dengan "ya" atau "tidak".
Contoh:
Apakah Bapak pernah mengikuti festival kesenian seperti ini?.
  • Pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang membatasi ruang gerak narasumber, bahkan kemungkinan jawabannya telah tersedia.
Contoh:
Setelah Bapak sukses menjadi seniman besar, apakah Bapak bersedia membina generasi muda di sini atau terus saja berkarya tanpa ada keinginan untuk membina?
  • Pertanyaan terpimpin, yakni pertanyaan yang sangat membantu dalam mengetahui sampai sejauh mana narasumber setuju dengan pendapat pewawancara.
Contoh:
Saya melihat di daerah ini banyak sekali potensi kesenian. Apa langkah-langkah yang akan Bapak lakukan untuk mengembangkan potensi tersebut?


Pernahkah kamu dan teman-temanmu berwawancara dengan narasumber? Jika pernah, tentu kamu mengetahui apa yang dimaksud dengan wawancara. Wawancara adalah tanya jawab antara pewawancara dan seorang pakar atau ahli untuk mendapatkan informasi tentang suatu hal. Ahli atau pakar yang diwawancarai disebut narasumber. Narasumber dapat ditentukan sesuai dengan bidang yang ingin dikaji secara mendalam.
Bidang tersebut, antara lain kedokteran dengan narasumber seorang dokter, bidang pendidikan dengan narasumber seorang guru, serta bidang kesenian dengan narasumber seniman. Dalam melakukan wawancara dengan narasumber, kamu harus
memperhatikan etika berwawancara. Sebelum menemui narasumber, buatlah daftar pertanyaan terlebih dahulu. Kemudian, buatlah janji dengan narasumber untuk melakukan wawancara. Ketika wawancara akan dimulai, awalilah dengan perkenalan, baru kemudian mengajukan pertanyaan.
Gunakan bahasa yang baik, benar, dan santun. Ucapkan terima kasih setelah wawancara selesai.
Perhatikan contoh wawancara berikut ini!
Herlina           : Selamat pagi Dokter Yoga, perkenalkan nama saya Herlina. Saya
                        dari SMP Taman Laut.
Dokter Yoga   : Selamat pagi! Saya senang sekali berjumpa dengan Adik.
Herlina           : Dok, maksud kedatangan saya ini adalah untuk mewawancarai
                        Dokter mengenai sejumlah tanaman obat di Indonesia, khususnya
                        temu lawak. Beberapa waktu yang lalu, saya membaca profil
                        Anda di jurnal yang menyebutkan bahwa Anda adalah peneliti
                        Temu lawak di Korea. Dokter Yoga tidak keberatan ‘kan?
Dokter Yoga   : Oh... tentu saja tidak. Saya justru senang karena temu lawak yang
                        berkasiat itu menjadi dikenal dan diperhatikan manfaatnya oleh orang
                        banyak. Silakan saja apa yang ingin Adik ketahui tentang temu lawak?
Herlinda         : Mengapa Anda tertarik meneliti temu lawak, Dok?
Dokter Yoga   : Jika Anda berbicara tentang ginseng pasti yang terlintas negara Korea,
                        padahal, negara penghasil ginseng terbesar di dunia adalah Kanada
                        dan Cina. Orang Korea sendiri juga mengimpor bahan dasar gingseng
                        dari Kanada dan Cina. Sebaliknya, tanaman temu lawak hanya terdapat
                        di Indonesia. Saya berharap temu lawak bisa menjadi ikon tanaman
                        obat dari Indonesia, sama seperti gingseng yang sudah menjadi ikon Korea.
Herlina           : Apakah temu lawak termasuk tumbuhan yang sulit tumbuh?
Dokter Yoga   : Oh, tidak. Temu lawak mudah tumbuh di berbagai daerah di Indonesia,
                        temu lawak dapat ditemukan di Jawa, Bali, NTB, dan Maluku Selatan.
                        Temu lawak yang nama latinnya Curcuma zanthorrhiza merupakan
                        tanaman yang hampir tidak memiliki musuh (hama). Tanaman itu
                        menghasilkan antijamur, ia tidak akan terkena jamur karena temu
                        lawak sendiri menghasilkan jamur.
Herlina            : Apa saja manfaat temu lawak, Dok?
Dokter Yoga    : Manfaat temu lawak, antara lain sebagai antiketombe, untuk pasta
                         gigi, dan dimungkinkan dapat digunakan untuk mengatasi penyakit
                       kanker.